Untuk memilih uji statistik yang akan digunakan dalam
menganalisa data maka tipe data memegang peranan yang penting. Jenis data pada
gilirannya akan menentukan jenis uji statistik yang digunakan. Dalam statistik,
data merupakan karakteristik, simbol atau angka dari sebuah variabel yang
diukur. Pengukuran hanya dilakukan terhadap variabel yang dapat didefinisikan
seperti minat, kinerja ataupun sikap. Agar hasil penelitian tidak memberikan
interpretasi yang berbeda maka definisi operasional terhadap variabel yang diteliti
perlu dijelaskan terlebih dahulu. Data dalam statistik secara umum dapat
digolongkan menjadi 2 macam yaitu:
•Data diskrit
yaitu data data yang tidak dikonsepsikan adanya nilai-nilai
di antara data(bilangan) lain yang terdekat contoh banyaknya jumlah anak di
suatu keluarga, jumlah rumah di suatu kampung. Misalnya juga bilangan 2 dan 3
menunjukan jumlah anak-anak di keluarga A dan keluarga B, maka di antara kedua
bilangan tersebut tidak ada bilangan-bilangan lain. Tidak pernah kita
mengatakan bahwa jumlah anak di suatu keluarga adalah 2,4 atau 2,9.
•Data kontinu
yaitu data yang didapat dari hasil pengukuran. Data hasil
pengukuran diperoleh dari tes, kuesioner ataupun alat ukur lain yang sudah
terstandar misalnya timbangan, panjang ataupun skala psikologis yang lain, yang
termasuk data kontinum ini adalah interval dan rasio. Data didapatkan dari
perhitungan dan pengukuran. Pengukuran adalah penggunaan aturan untuk menetapkan
bilangan pada obyek atau peristiwa. Dengan kata lain, pengukuran memberikan
nilai-nilai variabel dengan notasi bilangan. Aturan penggunaan nota bilangan
dalam pengukuran disebut skala atau tingkat pengukuran (scales of
measurement). Secara lebih rinci, dalam statistik terdapat 4 skala pengukuran
yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio.
Skala nominal
adalah skala mengelompokkan obyek atau peristiwa dalam
berbentuk kategori. Skala nominal diperoleh dari pengukuran nominal yaitu suatu
proses mengklasifikasian obyek-obyek yang berbeda kedalam kategori-kategori
berdasarkan beberapa karakteristik tertentu. Karakteristik data nominal adalah :
•
Kategori data bersifat mutually eksklusif (setiap obyek hanya memiliki satu
kategori)
• Kategori data tidak disusun secara logis Contoh : Jenis Kelamin,
warna kulit, dan agama, pada contoh tersebut kita memahami bahwa data nominal
kita hanya dapat mengetahui bahwa subjek termasuk ke dalam kategori tertentu
(pria atau wanita, hitam atau putih atau sawo matang, Islam atau Kristen atau
Budha atau lainya). Perbedaan subjek dalam data nominal bersifat kualitatif
dan tidak mempunyai makna kuantitatif.
-Skala ordinal
adalah skala yang menunjukkan perbedaan tingkatan subjek
secara kuantitatif.
Contoh : Skala ini biasanya dipergunakan dalam menentukan
ranking seseorang dibandingkan dengan yang lain, misalnya ranking
siswa dikelas dibuat dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Ranking pertama
dan kedua tidak memiliki jarak rentangan yang sama dengan ranking kedua dan
ketiga. Contoh lain skala ordinal adalah nilai mahasiswa dalam bentuk huruf, A,
B, C, D dan E. Skala ordinal memiliki karakteristik:
• Kategori data bersifat
mutually eksklusif (setiap obyek hanya memiliki satu kategori)
• Kategori data
tidak disusun secara logis
• Kategori data disusun berdasarkan urutan logis dan
sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki secara singkat, dapat dikata
bahwa data ordinal, disamping memiliki sifat yang dimiliki data nominal juga
menunjukan kedudukan (tingkatan) subjek dalam suatu kelompok pada suatu
variable.
-Skala interval
adalah skala yang yang memiliki jarak yang sama antar
datanya akan tetapi tidak memiliki nol mutlak. Nol mutlak artinya tidak dianggap
ada. Selain memiliki kedua ciri di atas (menunjukan klasifikasi dan kedudukan
subjek dalam kelompok), data interval juga memiliki sifat kesamaan jarak
(equality of interval) antara nilai yang satu dengan nilai yang lain. Skor
mentah (raw score) yang dihasilkan dari suatu tes hasil belajar atau tes
kecerdasan sering disebut sebagai data yang berskala interval (data interval).
Salah satu ciri matematis yang dimiliki skala interval adalah penjumlahan. Dengan
demikian, kita dapat membuat operasi penambahan atau pengurangan.
Misalnya,jarak pada temperature tertentu. Jarak antara 250F dengan 500F sama
dengan jarak 750F dengan 1000F. Akan tetapi, skala suhu ini tidak memiliki titik
nol mutlak sehingga kita tidak bisa melakukan operasi perkalian dan pembagian.
-Skala rasio
adalah data yang berskala rasio hampir sama dengan data
interval, yakni keduanya memiliki ketiga sifat di atas (menunjukan klasifikasi
dan kedudukan subjek dalam suatu kelompok, serta sifat persamaan jarak). Data
rasio berbeda dari data interval karena pertama data rasio memiliki nilai mutlak
nol. Skala pengukuran yang memiliki nol mutlak sehingga dapat dilakukan operasi
perkalian dan pembagian. Misalnya berat badan,tinggi badan, pendapatan dan lain
sebagainya. untuk melakukan pengujian hipotesis,maka data yang kita miliki
minimal berskala interval. Jika data berskala nominal atau ordinal, data
tersebut harus ditransfer dulu ke skala. Contoh : Perbandingan (rasio)
antara skor-skor yang berskala rasio, 20 kg adalah 2 kali 10 kg, 3 m x 5 m = 15 m
Tidak ada komentar:
Posting Komentar